RSS

Nasib Pengungsi Gunung Agung Bali

Oleh Andreas RickyVernando
Bencana alam seperti gunung berapi memang tidak bisa kita hindari. Tidak ada yang pernah tau apa yang akan terjadi dengan alam kita. Seperti yang sekarang ini sedang marak dibicarakan di media dan menjadi sorotan perbincangan masyarakat yaitu Gunung Agung di Bali. Setelah dinyatakan terdapat aktivitas yang berpotensi letusan, warga sekitar Gunung Agung pun mulai mengungsi.
Dalam kondisi darurat berkaitan dengan terjadinya perubahan status suatu gunung dari Siaga (Level III) ke Awas (Level IV), maka hal yang paling ditunggu adalah terjadinya letusan, karena Level IV itu sudah paling tinggi. Namun, sampai saat ini belum bisa dipastikan bahwa Gunung Agung akan meletus atau tidak walaupun status gunung sekarang ini adalah Awas.
Jumlah pengungsi sudah mencapai 75.673 jiwa yang tersebar di 377 titik pengungsian di 9 kabupaten Bali. Berdasarkan sebaran pengungsi di kabupaten/kota, sebanyak 756 pengungsi berada di 9 titik pengungsian di Kabupaten Badung. Lalu Kabupaten Bangli 29 titik (4.890 jiwa), Kabupaten Buleleng 24 titik (8.518 jiwa), dan Kota Denpasar 27 titik (2.539 jiwa).
Kemudian di Kabupaten Gianyar 12 titik (540 jiwa), Jembrana 4 titik (82 jiwa), Kabupaten Karangasem 93 titik (37.812 jiwa), Kabupaten Klungkung 162 titik (19.456 jiwa), dan Kabupaten Tabanan 17 titik (1.080 jiwa) menurut Sutopo selaku Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Membuat warga sekitar Gunung Agung mengungsi bukanlah perkara yang sulit. Namun hal tersebut juga harus dibarengi dengan disediakannya fasilitas yang layak untuk para warga. Tidak bisa dipungkiri bahwa kebutuhan hidup satu keluarga tidaklah sedikit. Terutama dalam hal sandang, pangan, papan. Hal – hal penting yang harus terpenuhi dengan baik. Terlebih mereka sedang jauh dari rumah, tidak bisa bekerja ataupun melakukan aktivitas seperti biasanya.
Hal lain yang harus diperhatikan adalah ternak dan hewan peliharaan yang dimiliki oleh kebanyakan warga sekitar Gunung Agung. Kita tidak bisa meninggalkan ternak ataupun hewan peliharaan begitu saja di rumah saat pemiliknya mengungsi. Para ternak dan hewan peliharaan tersebut tentunya akan mati secara perlahan karena tidak mendapatkan makanan.
Mungkin untuk sebagian orang hewan bukanlah hal berharga yang harus dibawa saat mengungsi. Namun sesungguhnya mereka penting karena kita tidak tahu kalau ternak tersebut sesungguhnya adalah mata pencaharian para warga. Apalagi disaat seperti ini kebanyakan warga tidak bisa bekerja dan menghasilkan uang. Para ternak bisa menjadi asset mereka nantinya setelah kembali ke rumah dan melanjutkan hidup mereka.
Sudah banyak gerakan yang bertujuan untuk menggalang dana dan bantuan bukan hanya untuk para warga, namun juga untuk hewan ternak dan peliharaan mereka yang ditinggalkan. Itu merupakan salah satu hal baik yang telah dilakukan karena tidak hanya memikirkan apa yang sedang terjadi namun memikirkan kedepan apa yang bisa dilakukan setelah melewati musibah ini.
Pemerintah Pusat harus bisa menyediakan bantuan kepada pengungsi agar kebutuhan seperti makanan, pakaian, obat – obatan, selimut dan lain – lain bisa terpenuhi dengan baik untuk setiap keluarga dimana pun mereka mengungsi. Khususnya hiburan untuk anak-anak agar tidak jenuh dan mengurangi tingkat stress mereka di tempat pengungsian. Anak-anak harus lebih diperhatikan karena usianya yang rentan akan trauma yang terjadi akibat bencana Gunung Agung. Walaupun mereka telah dibawa ketempat pengungsian untuk meminimalisir mereka menjadi korban, kesehatan psikologis mereka tetap harus menjadi sorotan utama.
Saat menghadapi bencana seperti ini, orang bisa dengan mudah terganggu kesehatan psikologisnya. Memang sampai saat ini Gunung Agung belum meletus. Namun jika nantinya Gunung Agung meletus dan meluluhlantahkan tempat tinggal warga, hal tersebut bisa terjadi kepada siapa saja. Mereka harus memulai kehidupan dari awal, mencari tempat tinggal baru, pekerjaan baru, dan sebagainya untuk tetap bertahan hidup.
Oleh sebab itu, hal – hal seperti kesenangan dan hiburan bagi para pengungsi juga harus menjadi prioritas utama. Bisa dengan diadakan masak bersama, makan bersama, melakukan kegiatan membuat prakarya bersama, belajar menari dan keterampilan untuk anak – anak, dan masih banyak lagi yang bisa dilakukan oleh warga pengungsian.
Masyarakat di luar warga Gunung Agung seharusnya bisa lebih peduli. Bantuan kita sangatlah penting dan berarti bagi mereka, baik materi maupun psikis. Sebagai sesama warga Indonesia, tidak ada salahnya membantu mengurangi sedikit beban saudara kita yang sedang menghadapi musibah. Janganlah hanya berdiam diri melihat sesuatu sedang terjadi di depan kita. Rasa saling peduli satu sama lain tetap harus ada di dalam diri kita

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar